Minggu, 20 Februari 2011

ETIKA PROFESI

Nama : Purnomo
NPM : 30408662
Kelas : 3 ID 03
1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan ! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?
# Jawaban:
Menurut De George profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu.
Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan adalah tentunya dalam bidang keteknikan diperlukannya etika profesi dimana etika profesi disini menjelaskan nilai universal guna untuk kesadaran pada saat kerja. Dalam bekerja tersebut dibutuhkannya rasa tanggung jawab, kejujuran dalam bekerja, dan sebagainya maka tentunya diperlukan etika. Dalam bekerja di bidang keteknikan tentu diperlukannya etika profesi, untuk melihat hasil kerja dari seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sebuah hasil kerja yang baik di ukur dari ketekunan pekerja dalam bekerja dan rasa tanggunga jawab dalam pekerjaannya, maka tentulah perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan. Hal yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika adalah tidak ada rasa sadar dan tanggung jawab dalam diri seorang pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Bilamana profesi keteknikan tanpa etika, maka seorang pekerja tidak memiliki rasa sadar dan tanggung jawab atas pekerjaannya, dimana etika tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaan yang akan diperoleh. Maka etika profesi dalam bidang keteknikan sangat diperlukan untuk mengetahui tuntutan pekerjaan atau rasa tanggung jawab saat bekerja, mampu bekerja sama dan mempunyai motivasi dalam bekerja. Maka etika sangatlah penting dalam bidang keteknikan guna untuk mencapai hasil kerja yang baik.

2. Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan ! Apa dampak yang ditimbulkan?
#Jawab:
(a) Tanggal 31 Agustus tahun 2010 telah diketahui bahwa, seorang kepala dinas PU “Lingga Iskandar Idris” dan “Nazaruddin” sebagai pelaksana proyek dari suatu proyek pembangunan Dermaga Rejai Lingga kepulauan Riau korupsi sebanyak Rp 302 juta. Dimana proyek berjalan tahun 2008, akan tetapi proyek tersebut tidak diselesaikan. Sehingga dampak yang ditimbulkan pada tanggal 31 mei 2009 dermaga tersebut ambruk sebelum dimanfaatkan oleh khalayak ramai. Kasus tersebut termasuk penyalahgunaan kontribusi (dana) balik, berupa pemotongan sebagian dana yang harus dikembalikan kepada pemilik proyek atau pemberi order.
(b) Tahun 2010, terdapat kasus penyimpangan dana proyek pembangunan perumahan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA) oleh Tony Haryono, suami Bupati Karanganyar Rina Iriani. Selain itu, dilakukan pemalsuan berkas proyek GLA. Dana tersebut bahkan digunakan untuk mencicil mobil Mercedes Tony Haryono. Kasus tersebut termasuk pemanfaatan konflik kepentingan, dimana telah terjadi penyimpangan atas jabatan seorang professional yang melanggar suatu batasan kewajaran dengan mementingan kepentingan pribadi. Dampak yang ditimbulkan dari kasus ini adalah proyek tersebut tidak berjalan atau berhenti secara mendadak.
(c) Tahun 1994, Terdapat kasus penandatanganan kontrak Proyek pembangkit listrik panas bumi (Karahabodas) yang tidak sah dikarenakan, kontrak tersebut ditandatangani oleh orang yang tidak berhak dalam hal tersebut. Dampak yang timbul dari kasus ini adalah proyek ini berjalan secara ilegal dan akan merugikan masyarakat luas.
3. Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya.
Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilemma moral tersebut menurut faham:
#Jawaban:
a. Kantianisme
Neo-Kantianisme adalah paham filosofis yang mengalir dari pemikiran Immanuel Kant. Aliran ini lahir sebagai tanggapan atas ketidakmampuan paham Idealisme yang berusaha menanggapi tantangan ilmu empiris dan positivisme dalam bidang agama. Dengan kata lain, argumen atau pemikiran mereka sulit untuk diterapkan dalam tataran praktis. Padahal di lain pihak, baik ilmu empiris dan positivisme menyatakan apa yang benar adalah apa yang dapat dibuktikan melalui dan dalam pengalaman. Agama memang berurusan dengan apa yang super-sensibilis, tapi sekaligus agama juga harus dapat memperlihatkannya dalam kehidupan konkret, praktis, dan aktual. Inilah yang kemudian hendak diusahakan oleh para filsuf Neo-Kantianisme. Akan tetapi, aliran ini tidak hendak menekankan peranan akal budi teoritis dan sintesenya dalam pemikiran religius, melainkan mencari interpretasi baru terhadap agama dalam hubungan dengan akal budi praktis, hidup moral dan kebangkitan zaman empiris.
Dalam kasusu diatas, menurut faham kantianisme laboratorium tersebut jangan dibumihanguskan melainkan mencari cara yang lebih baik menurut agama, akal budi sehingga tidak merugikan masyarakat maupun peneliti tersebut.
b. Utilitarianisme
Utilitarianisme berpegang pada kaidah dasar: bahwa sesuatu dikatakan baik atau benar, bukan karena sesuatu itu dinyatakan baik oleh Tuhan atau masyarakat; sesuatu dinyatakan baik kalau sesuatu yang dimaksud itu mempunyai nilai utility (nilai guna bagi kebaikan manusia). Kalangan utilitarian kemudian mendefinisikan apa yang dimaksud nilai guna (utility) itu. Secara umum biasanya mereka mengartikan utility dengan kebahagiaan (happiness). Jadi, menurut mereka, sesuatu dikatakan baik kalau sesuatu yang dimaksud itu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan bagi hidup manusia.
Dalam kasusu diatas, menurut faham utilitarianisme laboratorium tersebut harus dibumihanguskan karena akan mendatangkan kebahagian untuk masyarakat luas, walaupun banyak peneliti yang akan menjadi korban dalam hal ini.